Mind Map Hakikat Pembelajaran SAINS dan Metode Ilmiah.
Mind Map Hakikat Pembelajaran SAINS dan Metode Ilmiah
A. Apa Itu Sains?
Jadi apakah sebenarnya Sains itu?
“Sains adalah ilmu pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia. Untuk mengetahui berbagai hal
inilah, maka para ilmuwan Sains melakukan percobaan atau eksperimen. Percobaan
biasanya dilakukan di laboratorium IPA. Akan tetapi, ada juga ilmuwan yang
melakukan percobaan di luar laboratorium, misalnya di hutan, di pantai, di
sawah, di laut, di pabrik, di dalam kapal, di dalam pesawat, atau bahkan di
luar angkasa.
Ilmuwan Sains ada di sekitar
kita. Mereka sering melakukan penelitian untuk mengembangkan pengetahuan atau
menciptakan sesuatu sebagai produk.
Siapa yang tidak kenal Albert
Einstein? Ilmuwan jenius dunia terkenal yang mendalami cabang Fisika mengenai
teori relativitas. Melalui penelitiannya, ia telah menyumbangkan teori yang
menjadi dasar perkembangan berbagai penemuan. Juga ada banyak ilmuwan lain yang
telah mengembangkan ilmu Sains atau menemukan berbagai alat yang mempermudah
hidup manusia dan lingkungan, seperti Thomas Edison, Wright bersaudara, Galileo
Galilei, Charles Darwin dan masih banyak lagi.
Namun tahukah kalian bahwa
Indonesia juga memiliki banyak ilmuwan, bahkan beberapa sangat terkenal di
dunia Sains internasional?
Pasti kalian tidak asing dengan
Bapak B. J. Habibie, ilmuwan kita di bidang kedirgantaraan. Beliau juga adalah
Presiden RI yang ketiga
1.
Sains Ada di Mana-Mana
Apakah kalian setuju bahwa Sains
ada dimanamana? Mari kita perhatikan beberapa contoh lagi. Kita mulai dari diri
kalian sendiri, binatang, atau tumbuhan. Semuanya bagian dari Sains. Kemudian
mari kita perhatikan udara, listrik, cahaya, makanan sampai dengan pelangi,
juga ada dalam pelajaran Sains. Bahkan gempa bumi sampai dengan angkasa luar
juga merupakan bagian dari Sains. Jadi, Sains ada di dalam diri kita dan di
sekitar kita. Sains digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti dokter
dan perawat, arsitek, ahli komputer, pilot, insinyur, polisi, ahli pangan dan
nutrisi, serta berbagai profesi lainnya. Orang yang khusus melakukan penelitian
bagi pengembangan ilmu Sains disebut ilmuwan Sains.
2.
Cabang-Cabang Ilmu Sains
a. Sains Biologi
BIOLOGI adalah ilmu tentang
makhluk hidup. Ada banyak cabang cabang dalam Biologi. Misalnya, Zoologi adalah
ilmu tentang binatang; Botani ilmu tentang tumbuhan; Entomologi ilmu tentang
serangga; dan Mikrobiologi ilmu tentang makhluk hidup yang sangat kecil dan
hanya bisa terlihat dengan bantuan mikroskop.
b. Sains Fisika
FISIKA adalah ilmu tentang gejala
dan fenomena alam dan sifat benda-benda di sekitar kita termasuk tentang
perpindahan dan energi. Beberapa cabang ilmu Fisika, misalnya Mekanika adalah
ilmu tentang gerak benda; Elektronika ilmu tentang arus listrik dan magnet; dan
Optika Geometris tentang alat-alat optik.
c. Sains Kimia
KIMIA adalah ilmu tentang
berbagai hal mengenai materi, yaitu terbuat dari apa, sifat dan perubahan dalam
suatu reaksi kimia. Cabang ilmu Kimia antara lain, Farmasi yaitu ilmu tentang
obatobatan; Radiokimia tentang zat-zat radioaktif; Kimia Organik tentang
bahan-bahan kimia yang ada pada makhluk hidup; serta Kimia Anorganik tentang
bahan kimia dalam benda-benda.
d. Sains Geologi
GEOLOGI adalah ilmu mengenai Bumi
dan perubahannya. Beberapa cabang ilmu Geologi antara lain, Vulkanologi yaitu
ilmu tentang gunung berapi; Seismologi yaitu ilmu tentang gempa bumi; serta
Palentologi yaitu ilmu tentang fosil yang dapat membantu kita mengetahui umur
suatu tempat dan kebudayaan zaman itu
e. Sains Astronomi
ASTRONOMI adalah ilmu tentang
planet, bintang dan alam semesta. Semua benda langit dipelajari dalam astronomi
termasuk Matahari dan terjadinya gerhana, komet, dan asteroid.
f. Sains Ekologi
EKOLOGI adalah ilmu tentang
interaksi atau hubungan timbal balik balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan di sekitarnya. Bidang ilmu ini membahas tentang berbagai masalah
lingkungan, misalnya polusi udara, tanah, dan air, serta efek perubahan iklim
dan kepunahan hewan tertentu.
B. Laboratorium IPA
Menurut kalian apakah perbedaan ruang
laboratorium dibandingkan dengan ruang kelas lainnya? Apabila kalian mengamati
ruangan dapur di rumah kalian, apa saja yang ada di situ? Pasti terlihat
perbedaan dengan kamar mandi kalian, bukan? Setiap ruangan memiliki alat-alat
khusus sesuai fungsi ruangan tersebut. Demikian pula ruang laboratorium IPA
yang berbeda dibandingkan ruang kelas. Laboratorium biasanya digunakan untuk
melakukan percobaan atau eksperimen.
1. Alat-alat Laboratorium IPA
Di dalam laboratorium terdapat
alat-alat yang digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan eksperimen dan
membuat pengamatan dengan tepat dan akurat.
Ada banyak lagi alat-alat
laboratorium yang akan kalian kenal dan gunakan pada bab-bab selanjutnya
sepanjang tingkatan SMP, seperti mikroskop, cawan petri, cermin, lensa, garpu
tala, berbagai jenis logam, kabel listrik dan bola lampu serta macam-macam alat
ukur lainnya.
2. Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium
Sering kali dalam membuat laporan percobaan, kalian perlu menggambarkan susunan alat yang digunakan dalam percobaan tersebut. Sesuai kesepakatan ahli Sains di seluruh dunia, diagram alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi (2D), yaitu berupa kurva dan garis.
3. Menjaga Keselamatan di Laboratorium IPA
Tahukah kalian bahwa laboratorium
IPA dapat menjadi tempat yang sangat berbahaya apabila kalian tidak
berhati-hati? Mengapa begitu? Gambar simbol-simbol berikut terdapat pada
berbagai bahan yang ada di laboratorium, ada juga yang terdapat pada ruangan
laboratorium tertentu.
C. Merancang Percobaan
Dari percobaan memanaskan cairan
dalam tabung reaksi yang kalian lakukan sebelumnya, hal apa saja yang kalian
amati? Ceritakanlah pada orang yang ada di dekat kalian.
Ilmuwan Sains bekerja seperti
detektif dalam hal mengamati, bertanya, melakukan penyelidikan, mengumpulkan
bukti-bukti lalu menyimpulkan. Cara kerja seperti ini disebut sebagai metode
ilmiah.
Sebagai calon ilmuwan masa depan,
kalian akan belajar menggunakan metode ilmiah. Sesungguhnya langkah-langkah
dalam metode ilmiah juga digunakan pada berbagai bidang pekerjaan.
Jika waktu SD kalian melakukan
percobaan yang telah dirancang oleh guru kalian, maka di tingkat SMP, kalian
sendiri yang akan merancang, melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
dengan menggunakan metode ilmiah.
Tahapan-tahapan
dalam metode ilmiah tersebut dilakukan secara berurutan, yaitu sebagai berikut.
1.
Melakukan pengamatan atau
observasi.
Pada saat menciptakan suatu
penemuan, ide para ilmuwan Sains biasanya diilhami dari pengamatan yang mereka
lakukan di lingkungan sekitarnya. Dari pengamatan mereka inilah, munculnya
pertanyaan yang akan mereka teliti. Pertanyaan ini mereka uji dalam suatu
penelitian. Inilah tahapan pertama dalam metode ilmiah.
Pengamatan adalah hal-hal atau
kejadian yang kalian ingat. Kita menggunakan kelima indra kita untuk mengamati.
Bayangkanlah kalian sebagai seorang detektif yang memasuki tempat kejadian
perkara setelah dilaporkan ada pencurian di rumah tetangga kalian. Kalian pasti
akan menggunakan indra penglihatan kalian untuk mengamati keadaan di sana,
seperti keadaan pintu atau jendela, posisi barang-barang di ruangan, termasuk
juga jejak kaki di lantai. Kalian juga bisa mengamati bau yang tercium di
tempat tersebut, baik bau parfum yang tertinggal, bau kabel yang terbakar atau
bau masakan. Kalian juga bisa mewawancarai tetangga lain apabila mereka
mendengarkan suara-suara yang tidak biasa dari rumah tersebut.
2.
Membuat Hipotesis dan
mengidentifikasi variabel.
Dari pengamatan di lingkungan
sekitar, maka kita menentukan dulu masalah yang akan diteliti. Dalam konteks
percobaan IPA, masalah ini dapat dituliskan dalam bentuk pertanyaan atau dalam
bentuk pernyataan untuk diuji, yang disebut juga dengan tujuan percobaan.
Tujuan percobaan haruslah dapat
diuji, dapat dilakukan dan bukan merupakan pendapat pribadi. Seandainya dari
pengamatan di sekitar sekolah, kalian menyebutkan bahwa bunga warna merah lebih
bagus dibandingkan bunga warna kuning, maka apakah hal itu adalah tujuan
percobaan yang baik? Mengapa demikian?
Tujuan percobaan yang disebutkan
tadi merupakan pendapat pribadi sehingga ini bukan tujuan percobaan yang dapat
diuji. Adapun jika kalian menuliskan tujuan berupa, “Apakah tanaman yang
terkena cahaya matahari langsung akan menghasilkan warna bunga yang lebih cerah
dibandingkan dengan yang tidak terkena matahari? Nah ini contoh tujuan
percobaan yang dapat diuji.
3.
Membuat rancangan percobaan.
Setelah menentukan masalah atau
tujuan percobaan berdasarkan pengamatan awal, maka kalian bisa menuliskan
hipotesis. Hipotesis merupakan perkiraan sementara atau dugaan dari jawaban
terhadap tujuan percobaan yang akan diselidiki. Misalnya ketika kalian menjadi
detektif yang mengamati tempat kejadian perkara pencurian, kalian mendapati
tidak ada pintu atau jendela yang rusak, dan tidak ada barang yang terjatuh,
maka muncul dugaan bahwa pencurian dilakukan oleh orang yang sudah mengenal
keluarga tersebut dan mengetahui keadaan di rumah itu.
4.
Melakukan eksperimen atau
percobaan.
Sebagai ilmuwan cilik, kalian
juga akan melakukan berbagai percobaan, seperti para ilmuwan Sains, untuk
menyelidiki hubungan antara sebab dan akibat yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan di alam sekitar. Para ilmuwan tersebut merancang percobaan
untuk mengubah satu kondisi atau suatu hal yang mengakibatkan ada hal lain yang
berubah. Nah kedua hal tadi sudah tercantum dalam hipotesis. Kondisi, hal atau faktor-faktor
ini disebut sebagai variabel.
Suatu variabel adalah faktor,
kondisi, unsur, yang dapat berupa angka atau jenis-jenis yang menentukan dalam
suatu percobaan. Suatu percobaan memiliki tiga macam variabel, yaitu variabel
bebas, terikat dan kontrol. “Variabel bebas adalah faktor, hal, atau unsur yang
dianggap dapat menentukan variabel lainnya". Sedangkan “variabel terikat
adalah gejala yang muncul atau berubah dalam pola yang teratur dan biasa
diamati atau karena berubahnya variabel lain. Adapun variabel kontrol adalah
faktor yang dibuat tetap sama selama percobaan.
Dalam penyelidikan atau
percobaan, kita akan mengubah-ubah suatu faktor yang diuji (variabel bebas) dan
kita mengamati atau mengukur apa yang terjadi karena perubahan itu, atau kita
sebut sebagai variabel terikat. Sementara itu kita mengusahakan untuk menjaga
faktor-faktor lainnya tetap, tidak mengalami perubahan. Hal ini dilakukan
sehingga benar-benar faktor yang diuji hanya satu, yaitu variabel bebas. Tidak
ada efek dari faktor lain selain variabel bebas yang dapat memengaruhi hasil
percobaan. Faktor-faktor yang tetap ini disebut sebagai variabel kontrol.
5.
Mengumpulkan dan menyajikan data.
Sebagai seorang siswa, sebelum
berangkat ke sekolah, kita mempersiapkan tas, buku dan alat tulis agar ketika
tiba di sekolah kalian dapat mengikuti jadwal pelajaran yang disiapkan sekolah.
Demikian juga dalam merancang percobaan kita perlu mempersiapkan segala
alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dan membuat urutan langkahlangkah
yang rinci yang akan dilakukan dalam percobaan tersebut, agar tidak ada yang
terlupakan. Urutan langkah-langkah ini disebut juga dengan prosedur percobaan.
Mari kita melihat kembali,
bagaimana tahapan dalam merancang suatu percobaan.
a. Menentukan tujuan percobaan berdasarkan pengamatan keadaan
sekitar.
b. Menuliskan hipotesis atau dugaan sementara hasil percobaan.
c. Mengidentifikasi variabel-variabel terkait dalam percobaan.
d. Mendaftarkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
e. Menuliskan prosedur percobaan.
6.
Menarik kesimpulan.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam kesimpulan adalah sebagai berikut.
1)
Berdasarkan grafik yang telah
kalian buat nyatakanlah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
dalam percobaan kalian dengan didukung oleh data-data percobaan.
2)
Bandingkanlah kesimpulan kalian
dengan teori Sains yang telah kalian pelajari. Teori ini bisa diperoleh dari
buku, ensiklopedia, situs internet atau sumber-sumber lain yang terpercaya.
D. Pengukuran
1.
Pengamatan Selama Eksperimen
Pengamatan yang dilakukan selama
percobaan dapat dilakukan secara kualitatif, yaitu deskripsi dengan menggunakan
kata-kata saja. Contohnya, ketika kalian memanaskan air, kalian bisa melihat
ada gelembung udara saat air mendidih, juga ada asap tipis di bagian atas air
tersebut. Jika kalian manaruh tangan kalian di bagian atas panci air yang
sedang dipanaskan, kalian juga merasakan suhu yang lebih panas. Gelembung udara
juga ada ketika kalian menuang minuman bersoda ke dalam gelas, ada suara Fizz
juga. Karena itulah minuman bersoda disebut juga dengan Fizzy Drink. Semua hal
di atas adalah contoh pengamatan kualitatif.
Pengamatan juga dapat dilakukan
secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka-angka. Contohnya, sebelum
memasukkan air yang akan dipanaskan ke dalam panci, kalian mengukur volume air
dengan menggunakan gelas ukur, yaitu sebanyak 200 mL. Kemudian setelah 3 menit
memanaskan air, kalian mengukur suhu air tersebut dan mencatat suhu air
mencapai 70°C. Hal inilah yang disebut sebagai pengukuran dalam percobaan.
Pengukuran sangat penting
dilakukan dalam suatu eksperimen untuk dapat memperoleh jawaban atas tujuan
percobaan kita. Pengukuran sangat erat kaitannya dengan besaran dan satuan
dalam Sains.
2.
Besaran
Besaran adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukkan pada sesuatu yang bisa diukur dan memiliki nilai.
Contoh yang diberikan di atas adalah volume air yang diukur dengan menggunakan
gelas ukur, juga suhu air setelah dipanaskan. Volume dan suhu adalah contoh
besaran. Ada lagi banyak contoh besaran lainnya, misalnya panjang, massa,
waktu, berat dan sebagainya. Dalam ilmu Sains, dikenal dua macam besaran, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran Pokok adalah besaran yang
dijadikan dasar untuk menetapkan besaran lainnya. Ada tujuh besaran pokok
dengan satuannya yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan secara standar
internasional (SI).
Mind Mapping adalah sebuah cara dengan mengelompokan beberapa ide dalam bentuk kerangka yang terstruktur untuk membantu mengingat atau menganalisis sebuah masalah. Mind mapping juga disebut sebagai proses memindahkan bentuk pemikiran yang di otak ke dalam bentuk tulisan dan gambar. Sedangkan "Mind Map" adalah gambar dari kerangka atau peta pikiran yang telah kamu kelompokan berdasarkan ide-ide yang ada di pikiran.